Cara Mencegah dan Mendeteksi Dini Kanker Serviks dan Payudara
Beruntungnya saya menjadi bagian dari Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Bali yang tanggal 18 Oktober 2017 kemarin melaksanakan kegiatan seminar ‘Mencegah dan Mendeteksi Dini Kanker Serviks dan Payudara’. Kegiatan ini didasari karena bulan Oktober merupakan bulan peringatan anti kanker sehingga LPMP Bali melalui Dharma Wanitanya melaksanakan seminar ini dengan tujuan agar semakin banyak perempuan di Indonesia, khususnya di Bali sadar terhadap bahanya kanker serviks dan payudara sehingga perempuan di Bali bebas dari kedua jenis kanker ini, karena semua perempuan memiliki resiko yang sama.
Udah
mulai serem yaa pembahasannya*hihi gapapa ya agak serem karena jauh lebih serem
kita terlambat mengetahui informasi penting ini. Kita sebagai perempuan haruas
aware sama kesehatan kita sendiri. Soalnya udah ga jamannya lagi yang namanya
malu atau takut buat memeriksakan diri.
Semakin dini kita tau kondisi tubuh
kita, semakin besar pula kemungkinan untuk bisa mengobati bahkan mecegahnya.
Kegiatan ini juga dilanjutkan dengan pemeriksaan IVA bagi ibu-ibu. Kemudian ada pula pemeriksaan jantung, mata, dan akupuntur. *padat yaaa
Pemeriksaan Jantung
Akupuntur
Pemeriksaan Mata
Nah, sebelumnya biar kita paham, saya akan sedikit menerangkan sesuai dengan paparan dari narasumber seminar dr. I Made Darmayasa, SpOG (K) dan wawancara dengan ibu Wulan mengenai kanker serviks dan kanker payudara.
Lumayan berat yaaa pembahasannya, tapi ga seberat menahan rindu kan? *haha
Berikut wawancara saya terhadap hasil seminar dari dr. I Made Darmayasa, SpOG (K) dan dengan ibu Wulan yang merupakan perwakilan dari Distributor Vaksin HPV.
dr. I Made Darmayasa, SpOG (K)
Q : Apa itu Kanker?
A
: Kanker itu
merupakan sekelompok penyakit yang ditandai oleh
pertumbuhan sel yang abnormal dengan kemampuan
untuk
mengivasi dan menyebar ke bagian-bagian tubuh
yang lain.
Q : Apa itu Kanker Payudara?
A : Penyakit kanker yang berasal dari
jaringan payudara.
Q : Apa saja gejala dan tanda Kanker Payudara?
A
: kanker payudara ditandai dengan:
1. Nyeri payudara (mastodynia);
1. Nyeri payudara (mastodynia);
2. Kedua sisi tidak
simetris;
3. Galaktore (keluarnya
air susu padahal tidak sedang menyusui);
4. Pembengkakan
getah bening;
5. Perubahan
putting: ketarik(retracted), deviasi
6.
Benjolan pada payudara
7.
Perubahan kulit payudara, sepertikulit jeruk
Q : Siapa saja yang beresiko terkena Kanker Payudara ini?
A
: 1. Bisanya perempuan
memiliki resiko yang lebih besar;
2. Usia >40 tahun;
3. Datang bulan <
12 tahun;
4. Anak(-) setelah
usia 30 tahun;
5. Tidak menyusui;
6. Riwayat biopsi pada
payudara;
7.
Wanita yang memiliki massa tubuh yang berlebih.
Biopsi itu pengambilan
contoh jaringan untuk dilakukan pengecekan
jenis kanker di laboratorium
Q : Apa ada Cara untuk Mendeteksi Sendiri?
A
: Ada. Dengan
periksa payudara sendiri (SADARI), pengecekan fisik dan
melakukan pemeriksaan penunjang: Mammography,USG, CT Scan.
Q : Bagaimana caranya melakukan SADARI?
A : Langkah pertama
Di
depan cermin, perhatikan apakah kedua payudara simetris.
Perhatikan kalau ada sesuatu
yang tidak biasa, seperti perubahan
bentuk, perubahan warna atau bentuk yang lain dari biasanya.
Perhatikan apakah ada perubahan pada
puting, adanya kerutan, puting yang masuk ke dalam atau pengelupasan kulit.
Lalu angkat kedua lengan ke atas sambil memperhatikan apakah kedua payudara
tetap simetris.
Gunakan tangan kiri untuk memeriksa
payudara kanan dengan cara merabanya dan juga sebaliknya. Angkat tangan kanan,
gunakan tiga atau empat jari tangan kiri untuk merasakan payudara kanan dengan
teliti dan menyeluruh.
Dimulai dari ujung bagian luar,
tekan dengan bagian jari dalam gerakan melingkar kecil, bergerak perlahan di
sekitar payudara.
Anda dapat memulai pada bagian ujung
payudara dan secara perlahan bergerak ke bagian puting, atau sebaliknya.
Perlu diperhatikan adalah meraba
seluruh bagian payudara, termasuk daerah ketiak. Kemudian, tekan tangan anda
erat pada pinggul dan sedikit menunduk ke depan cermin ketika anda menarik
punggung dan sikut ke depan.
Langkah
kedua
Rasakan adanya perubahan dengan cara
berbaring. Letakkan bantal kecil di bawah bahu kanan, lengan kanan di bawah
kepala. Periksa payudara kanan dengan tangan kiri dengan meratakan jari-jari
secara mendatar untuk merasakan adanya benjolan. Periksa pula lipatan lengan,
batas luar payudara, dan ke seluruh payudara.
Langkah
ketiga
Perhatikan tanda-tanda keluarnya
cairan ataupun perdarahan dari puting susu. Caranya dengan memencet
puting susu dan melihat apakah ada cairan atau darah yang keluar.
Langkah
keempat
Ulangi langkah-langkah di atas untuk
memeriksan payudara kiri. Bila anda mendapati adanya kejanggalan, segeralah
periksakan diri ke dokter. Lakukan langkah-langkah SaDaRi dengan rutin sekali
sebulan. Dengan mengetahui gejalanya sedini mungkin, besar kemungkinan kanker
payudara dapat disembuhkan.
Q : Bagaimana cara mencegah Kanker Payudara?
A
: 1. Hindari Faktor
risiko;
2. Hidup sehat, jaga
berat badan;
3. Hindari Alkohol;
4. Menyusui bayinya;
5. Olah raga sedang;
6. konsumsi ikan laut, karena Ikan laut banyak mengandung omega-3 polyunsaturated fatty acids.
Q
: Apa sudah ada negara yang bisa mencegah Kanker Payudara?
A
: Ada beberapa
negara yang sudah bisa mencegah Kanker Payudara diantaranya: Amerika (38%), Inggris (42%), Brazil (28%) dan
Cina
(20%).
Q
: Jika positif terkena Kanker Payudara bagaimana cara
penanganannya?
A
: Sebaiknya
dilakukan pembedahan selanjutnya di bantu dengan
melakukan kemoterapi dan imunologi serta radiasi.
melakukan kemoterapi dan imunologi serta radiasi.
Q : Apa itu Kanker Serviks?
A : Kanker yang menyerang leher rahim.
Q : Apa Penyebab Kanker Serviks?
A : Human Papilloma Virus (HPV)
Q : Apa itu HPV?
A
: Sekelompok virus
yang dapat menyebabkan kanker serviks, kanker
vulva dan vagina, kanker anus, kanker
penis, kanker mulut dan
tenggorokan, kutil kelamin dan penyakit HPV lainnya.
Ada lebih
dari 100 tipe HPV. Dari tipe-tipe tersebut, 4 tipe yang paling
sering menyebabkan
penyakit adalah tipe 16 dan 18 penyebab kanker
serviks dan kanker lain
terkait HPV, serta tipe 6 dan 11 penyebab kutil
kelamin1
Q : Siapa saja yang bisa terkena Kanker Serviks?
A : Setiap perempuan beresiko Kanker Serviks, hanya tingkat resikonya saja yang berbeda
Q
: Faktor apa yang menyebabkan Kanker Serviks?
A
: 1. Menikah
muda;
2. Berhubungan pertama pada usia muda;
3. Multi partner(Gonta-ganti
pasangan);
4. Infeksi Menular Seksual;
5. Merokok
Q : Apakah Kanker Serviks bisa dicegah?
A : Bisa.
Q : Bagaimana cara pencegahan Kanker Serviks?
A
: Pencegahan primer yang dapat dilakukan:
1. Edukasi/mencari informasi;
2. Vaksinasi
(antigen) menginduksi
tubuh untuk membentuk antibodi;
3. Vaksinasi dapat mencegah infeksi HPV penyebab kanker
berkembang menjadi kanker serviks invasif
3. Vaksinasi dapat mencegah infeksi HPV penyebab kanker
berkembang menjadi kanker serviks invasif
Pencegahan sekunder:
1. Skrining
bisa mendeteksi sel-sel abnormal, lesi pre-kanker dan kanker serviks. Namun,
tidak dapat mencegah terjadinya infeksi HPV;
2. Metode
skrining: Papsmear atau IVA (Inspeksi Visual dengan asam Asetat)
Q : Siapa saja yang bisa melakukan papsmear dan IVA?
A : Semua wanita yang telah berhubungan
seksual
Q : Apa ada vaksin untuk Kanker Serviks?
A : Ada. namanya vaksin HPV
Q : Apa itu vaksin HPV?
A : vaksin
yang dapat memberikan perlindungan untuk mencegah Kanker
Serviks
Serviks
Q : Siapa saja yang bisa diberikan vaksin HPV ini?
A : Wanita dan anak-anak dapat diberikan
vaksin ini
Q : Kapan sebaiknya dilakukan vaksin?
A
: Sedini mungkin.
Semakin dini divaksinasi semakin kecil kemungkinan
terpapar HPV karena anak-anak umur 9 tahun pun sudah bisa diberikan vaksin ini.
Q : Apakah vaksin ini masih efektif untuk yang
sudah aktif
berhubungan seksual?
A
: Tetap efektif.
Vaksin ini masih tetap efektif diterima meskipun telah
aktif melakukan hubungan seksual
Q : Berapa kali vaksin dapat diberikan?
A
: 1. Anak-anak usia 9 sampa 13 tahun dapat
diberikan 2 dosis yaitu
pada bulan ke-0 dan bulan ke-6.
Misalkan: vaksin pertama pada bulan Januari (bulan
ke-0) dan
vaksin ke dua dilakukan bulan
Juli (bulan ke-6)
2. Diatas
13 tahun diberikan 3 dosis yaitu bulan 1,2, 4 bulan dari bulan kedua atau 6
bulan dari bulan pertama.
Misalkan: vaksin pertama bulan Februari
(bulan ke-1)
vaksin kedua bulan Maret (bulan ke-2)
vaksin ketiga bulan Mei (bulan ke-4 dari
bulan ke-2) atau
bulan Agustus (bulan ke-6 dari bulan pertama )
Q : Berapa biaya papsmear dan vaksin HPV?
A:
Papsmear kisaran
biayanya *Rp 200.000,-/tes tiap tahunnya (harga ini
bisa berbeda-beda tergantung
rumah sakit dan kota)
Vaksin
HPV Rp 700.000 – Rp 1.000.000 ke atas/ dosis
*****mayan yaa*****
Q : Apa dampaknya jika tidak melakukan vaksin?
A
: Menunda vaksinasi
berarti menempatkan diri berisiko terkena infeksi
HPV 16 & 18 dan menunda kesempatan perlindungan yang
dapat
diberikan oleh vaksin.
Jadi
gimana? ada yang berminat vaksin?
1. f.Xavier Bosch et al. (2006). International Joural of Gynecology and
Obstetrics.
Posted By: Ni Nyoman Ayu Karyani
Komentar
Posting Komentar